BINGKAI SATU DETIK
Aku menatap kata-kata yang
tertumpang-tindih di buku yang sudah lama ku siksa dengan pensil tak berdosaku.
Waktu memaksaku untuk terus menyakitinya, isi pikiranku harus segeraku ku
muntahkan sebelum menguap ke udara. Aku
seperti siswa teladan yang sedang terfokus dengan tugas mengarangnya.
Menjelajahi setiap pikiranku untuk menemukan kata 'sejarah' yang sudah lama
terkubur.
Aku mengangkat kepalaku dari bukuku
yang sudah lama menjerit, menatap teman-temanku yang sedang bergelut dengan
tugas serupa, wajah tak bersemangat mereka memberikanku sebuah senyum kecil di
sudut bibirnya.
Aku
menghembuskan nafas berat, menatap buku paket 'sejarah' yang sedang berantakan
di depan mataku yang terasa berat, dia menuntutku untuk memejamkannya sejenak. "sejarah hidupku saja tak beres,
bagaimana dengan tugas aneh ini" gurauku pada diri sendiri. Aku mulai
bosan dengan dengan pemandangan aneh ini.
"hmm.. yang
ngerjain tugas".
Entah dari mana suara aneh tapi
menarik itu tiba-tiba menggema di telingaku. Suara ringan itu membuat penat
dalam diriku menguap seketika. Memberikanku sebuah getaran aneh yang berdesir
tak menentu. Aku mengarahkan pandanganku pada pintu kelasku yang terbuka lebar.
Ku temukan sebuah makhluk yang membuat detak jantungku semakin aneh, sedang
tersenyum manis padaku. Dan, aku pun tak dapat menahan sudut bibirku yang sudah
tersenyum lebar padanya.
'dia'
berlalu, aku masih tersenyum dengan tanda Tanya keberadaannya. "ku temukan
sesuatu yang menarik di balik pintu" teriak ku pada temanku yang lain. Mereka
hanya mengerutkan kening tanda tak mengerti. Aku hanya tersenyum melihta
mereka, tak bermaksud untuk membgi kisah satu detikku dengannya.
***
'CHAKIM GENJOTSU KALOTZ'
Ku
ukir dengan indah nama itu dibuku. Itu adalah hasil penjelajahanku di dunia
maya, semuanya memang serba mungkin dalam dunia yang penuh dengan teknologi
ini. ku temukan dia yang ku kagumi dalam sejuta hal menrik tentangnya. Wakil
ketua osis yang disandangnya membuatku selalu melihatnya berkeliaran di halaman
utama sekolah, dia bagaikan pemandangan yang menakjubkan yang ku temukan di
tempat yang sudah ku injak selama tiga tahun ini. Diantara beribu orang yang
tak menarik ku temukan dia yang 'menarik'.
Akan
ku jadikan dia yang 'menarik' itu sebagai pengisi halam terakhir dalam kisah
SMA ku yang hanya tinggal beberapa bulan. Akan ku penuhi halaman itu dengan
cerita tentangnya. 'CERITA KU DAN DIA'.
'Anna
White EL Verdugo', namaku dan dia terukir indah dalam ingatanku. Dia yang ku
temukan dalam kepenatanku, dalam bingkai waktu yang berdetak hanya satu detik,
ku putuskan dia yang kukagumi dalam diam yang tak dimengerti nalarku.
0 Komentar