Foto :Google.doc


Nopember 2013, 

Nama bulan itu, tergores penaku. Nopember, bulan penghujan yang mengembalikan semua ingatan tetang hari itu. Pertemuan dengan dia.

******
Mataku memandang kaca jendela yang berembun, hujan telah menghiasi buliran-buliran bening itu. Hujan, menimbulkan sebuah ritme dalam otakku, peprputaran memori tak dapatku hindari.
Hujan, mengelupas ingatanku.
Hujan, mengingatkan aku tentang siapa diriku. 
Hujan membuatku berpikir untuk apa aku ada disini, memikirkan tentangnya. 
Hujan, dia memang selalu indah, dingin yang ditimbulkan menghangatkan hati. 
Sejak itu, hujan selalu menjadi hal yang ku tunggu.

Aku mengangkat tanganku, menanmpung hujan untuk sesaat. Berharap airnya terus tergenang, menetap dalam pangkuan tanganku, tapi hujan menglir tak memperdulikan keberadaanku yang selalu merindukan kedatangannya. Hujan berlalu, kisah ku pun tertutup. Berakhir entah untuk menunggu bulan nopember tahun selanjutnya.

Nopember 2013, bulan penghujan tahun ini akan berlalu. Dan, nopember ini bulan terakhirku untuk menahan hujan agar tetap dalam pandanganku, tetap merasuk dalam diriku, tetap membiarkan memoriku berputar tentang dia. Dia yang ku jumpai Nopember 2010.
Nopember yang terlalu lama untuk ku tunggu tanpa sebuah kepastian dan keberanian. Aku akan membawa langkakah kakiku menjauh dari tempat ini, sekolahku. Tempat aku menunggu bulan Nopember bulan penghujan.

30 Nopember 2013, ku tulis dalam akhir ceritaku. Ku tutup lembaran masa SMA ku, kisah mengharukan bulan Nopember adalah judul yang tepat untuknya. Saat aku pun ingin pergi, hujan menemaniku untuk yang terakhir kalinya.

Aku menatap langit dan hujan membasahi wajahku, atau hujan berbaik hati menghapus tangisku. Aku tersenyum, hujan telah membuatku mengenal dia. Langkahku sudah tiba di penghujung gerbang putih, aku menunduk mengucapkan selamat tinggal dalam hatiku.

Kisah tahun 2010 terulang kembali, dulu itu pertama dan saat ini terakhir. Keajaiban hujan mengulang segalanya, semuanya. Gerbang putih dan dia. Aku tak pernah memikirkannya atau menyusun ceritanya dalam otakku, dunia imajinasiku. Dunia dimana aku dapat menjadikan diriku sebagai tokoh utama yang selalu bahagia dengan dia.

Tapi, ini nyata. Dia ada, tengah berjalan disampingku. Aku pergi dan dia datang, kami berdampingan dalam langkah yang berlawanan. Satu kepastian itu kembali dalam otakku. Dia tidak pernah tahu siapa aku, untuk apa aku ada, dan mengapa selalu bertemu dengannya di setiap hujan bulan Nopember mengelupas ingatanku tentangnya.

Otakku mulai menggila, menyusun sebuah skenario. Haruskah aku melukiskan sebuah sejarah untuk mengakhiri masa SMA ku dan sebagai ucapan selamat datang dalam dunia perkuliahanku.

"Nopember bulan penghujan tahun 2010,"
Kalimat itu terucap begitu saja. Dia berbalik menghadapku, menatapku untuk mencari sebuah makna kalimatku. Dia terlihat sama di bawah hujan waktu itu. Suasana ini membawa ku kembali pada masa lalu.

"Tapi hujan tak pernah ingin menetap, kamu harus menunggu bulan penghujan seperti ini." Dia mengatakan sesuatu yang ada dalam pikiranku, sesuatu yang aku rasakan. 
"Bahkan hari ini, bulan penghujan terakhir. Hari terakhir bersama hujan untuk mengelupas ingatan dan keberanian. Kalau kamu mampu bertahan, tunggu bulan nopember berikutnya. Semuanya akan kembali seperti Nopember tahun 2010."
Kata-kata terpanjang yang pernah ku dengar. Paling berkesan dalam memoriku, pesan yang baru ku terima dan langsung ku simpan, meskipun itu adalah pesan terakhir. Dia tak mengenalku, tapi dia peduli dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan hujan. Hujan terakhir penutup dengan dia.
aku dan dia melangkah kembali dalam arah yang bertentangan. 

Aku menghitung langkahku dan hitungan ke tiga suaranya terdengar kembali dibawah hujan yang semakin deras.

"Bulan Nopember 2014 ku di Jepang. Aku tak akan bertemu lagi dengan nopember bulan penghujan."

Kata itu membuat air mataku terjatuh. Mungkin aku harus menunggu bulan nopember penghujan lebih lama lagi. Dan, aku tak pernah tahu bulan nopember tahun berapa aku akan bertahan dan tetap menunggu hujan yang mengelupas ingatanku hanya tentang dia….

By:
Raby
 Untuk Bulan Nopember 2013
13.30.- Minggu, 17 Nopember
 Saat hujan Nopember menemani….



0 Komentar