foto: Google
Di malam yang begitu gelap,sunyi, yang terdengar hanya suara binatang malam, hujan yang begitu deras mengguyur apa saja yang ada di bumi ini, hembusan angin malam yang begitu sejuk tak mampu menerpa kesedihan keluarga besar Trinubuati, serta membersihkan segala kesedihan, derita yang  dirasakan anak semata wayangnya itu. Sudah dua tahun anaknya mengidap penyakit kanker yang mengancam nyawanya, merenggut masa depannya namun, gadis yang berumur 17 tahun itu tetap semangat menjalani hidupnya walaupun sang penentu kematian telah menyatakan bahwa hidupnya tinggal beberapa bulan, kini dia sudah membuktikan pada dunia bahwa dia mampu bertahan demi keluarga dan sahabatnya. Akan tetapi entah mengapa malam ini sangat terasa berbeda dari malam sebelumnya, Ia merasa ingin mengeluarkan air matanya yang sudah terbendung sejak lama, meratapi segala sesuatu yang telah menimpanya.
 “Agni, kamu kenapa?” seru mama Indah sambil masuk ke kamar putri semata wayangnya itu.
Gadis bernama Agni itu bukannya menjawab pertanyaan mamanya tetapi malah menangis tersedu-sedu.
Mama Indah pun mendekati putrinya dan berusaha untuk menghiburnya “Agni, jangan sia-siakan air mata mu hanya untuk sebuah penyakit yang dititipkan Tuhan kepada mu, dan kamu harus yakin bahwa Tuhan akan mengambil kembali penyakit itu. Di balik semua yang menimpa mu pasti ada hikmahnya yang penting Agni harus semangat menjalani hidup ini, mama yakin kamu akan sembuh”.  Kata mama indah sambil mengelus rambut Agni.
Dengan mata berlinang Agni mendengar semua nasihat mamanya.
 “Tapi ma, agni udah di vonis oleh dokter Iqbal (nama dokter yang menangani penyakit Agni selama ini) bahwa hidup Agni sudah tidak lama lagi” kata Agni dengan wajah muram.
“Sayang, dokter Iqbal bukan Tuhan yang bisa menentukan ajal seseorang, mama percaya bahwa kamu pasti sembuh, buktinya kamu mampu bertahan selama dua tahun  dan mama rasa itu waktu yang cukup lama bagi penderita kanker. Agni harus tetap berjuang, ada mama, papa,  yang akan selalu di samping mu sampai kapan pun itu.” Kata mama Indah memberi semangat.
Agni terdiam dari tangisnya “makasih ya ma, bagi Agni mama adalah orang terhebat yang ada di dunia ini.”
“Ya sudah, sekarang Agni istirahat ya, kata mama indah sambil keluar dari kamar agni
“Agni hanya tersenyum, melihat mamanya yang sudah hilang di balik pintu.”
**********************************************
Tepat pukul 6 aku terbangun diiringi dengan suara ayam berkokok  seolah-olah bernyanyi sambil membangunkan oarang- orang yang masih tertidur serta dapat ku lihat burung-burung yang berterbangan meninggalkan sarangnya untuk mencari makan. Dari timur sang surya menyapaku dengan malu-malu menampakkan cahayanya.
Aku  juga bangun dari tidurku karena Tuhan masih menyayangiku dan  memberiku kesempatan untuk  menyambut mentari pagi yang sangat indah dengan warna yang menawan.
 Agni kelur dari kamarnya menuju taman yang ada di belakang rumahnya, taman ini dikelllingi rumput berwarna hijau  dan bunga-bunga yang sangat indah dengan warna yang cerah,dihiasi butiran-butiran bening sisa air hujan tadi malam. Bunga-bunga itupun bergerak perlahan membiaskan langit yg kala itu dihiasi mentari pagi.
Agni duduk disebuah balkon yang ada ditaman itu, ia mengeluarkan sebuah kertas dan pensil, tangannya yang mungil itu mulai memainkan pensil membentuk sebuah goresan, memadukan garis-garis, hingga terbentuk sebuah gambar yang sangat indah.
Agni memandang gambaran yang ada di tangannya itu, seorang anak perempuan dengan tubuh lemas, mata sayu memegang setangkai bunga mawar, seakan menggambarkan keadaan dirinya saat ini.
“Gambarnya bagus”. Seru  seorang anak laki-laki yang tiba-tiba datang entah darimana  namun perlu di modifikasi serunya bak seorang yang sudah ahli, laki-laki yang berwajah rupawan ini terus saja mengomentari gambaran  yang di buat agni.”
Namun agni hanya tersenyum mendengarkan kata-kata pemuda itu..
“Cakk, pagi banget kamu kesini?” sapa Agni
Cowok bernama cakka itu bukannya menjawab pertanyaan agni, namun terus saja melihat gambar yang di buat agni. Agni hanya terdiam sambil tersenyum melihat tingkah sahabatnya itu.
Tak beberapa lama cowok bernama cakka itu bersuara namun bukan mengeluarkan sebuah jawaban untuk menjawab pertanyaan agni, tapi malah sebaliknya dia semakin menjadi-jadi mengomentari gambaran agni.
“ag, kenapa mata orang yang kamu buat sayu banget, dia seperti tidak bersemangat untuk hidup,?”
“cak, gambar itu mewakili keadaanku saat ini, rasanya aku sudah lelah menjalani hari-hari dalam keadaan seperti ini dan aku sudah rela Tuhan menjemputku saat ini juga, mungkin saja Tuhan sudah menyiapkan tempat yang lebih indah dari taman ini.”
Cakka terdiam dia tidak menyangka sahabatnya ini akan mengeluarkan jawaban yang begitu menyakiti hatinya, cakka tak rela sahabatnya ini pergi meninggalkannya.  sudah terlalu banyak kenangan yang dilewati bersama baik senang maupun sedih. Betapa menyesalnya cakka mengeluarkan kata-kata seperti itu, andai saja dia bisa memutar waktu maka dia tidak akan pernah menanyakan hal itu.
“Ag jangan pernah mengatakan hal itu padaku, bagiku kau adalah manusia yang paling sempurna di dunia ini. Andai saja kata-kata ku adalah sihir maka aku akan menyembuhkan penyakit yang tak berguna itu dari tubuhmu.”namun sayang kata-kata ku hanyalah kata yang biasa, kata-kata ku tak mampu menyebuhkanmu.
Agni tersenyum sambil berkata “cak bagi ku semua kata-kata yang keluar dari mulut mu adalah sihir, karena apa saja yang kamu ucapkan adalah penyemangat hidup ku”.
Cakka memang sosok sahabat yang sangat baik  buat agni, cakka yang selalu ada di saat agni membutuhkannya. Dia  yang selama ini menyemangati agni, menghibur agni,  yang ikut merasakan kesakitan agni ,yang ikut menangis melihat agni  kemo,yang menjadi sandaran agni. Bersamaan dengan doa yang terus mengalir untuk agni yang sedang berjuang mempertahankan hidupnya, kini doa-doa cakka di kabulkan sang khaliq, karena sahabatnya ini mampu bertahan.
“ cak, rio mana?” kata agni mencoba memecahkan suasana yang sangat dramatis itu.
“ katanya sih lagi ada acara keluaga, jadi dia gak bisa kesini
”. Ag , jalan-jalan yook, kan udah lama kita gak jalan bareng!
“boleh, tapi aku ijin ke mama dulu ya,,
‘sipp, cakka mengancungkan jempolnya.”
Agni berjalan dengan tubuh yang sangat lemas , matanya sayu, bibirnya pucat pasi, semangat hidupnya selama ini  pudar dimakan waktu.
Cakka mencoba untuk tersenyum  untuk melepas kepergian agni, entah mengapa hati cakka merasa khawatir melihat sahabatnya itu, padhal agni tak pergi jauh.
 Rerimbauan bunga- bunga yang sangat banyak membuat gadis cantik itu tak terlihat lagi.
****************************************
Cakka dan Agni pun berangkat menggunakan mobil milik cakka.
“cak, kita mau kemana sih? Tanya Agni
“kamu tenang aja ag, aku bakalan bawa kamu ketempat yang tak pernah kamu lihat”
“ agni hanya tersenyum sambil berkata” cak, emang kamu bisa bawa aku ketempat yang lebih indah dari surga”
Cakka  terdiam!
Kenapa diem cak? Aku Cuma becanda, tenang aja aku gak bakalan pernah ninggalin kamu, sampai waktu yang menjemputku.
 Cakka  hanya diam, meski agni hanya bercanda namun, hatinya sakit, bibirnya yang manis itu tidak mampu berkata apapun. Kini yang di pikirannya hanyalah penyesalan mengucapkan kata-kata itu.
Mereka tenggelam dalam pikiran masing-masing. Entah apa yang di pikirkan cakka begitu juga dengan agni.
***********************************
Tepat pada saat matahari  sedang teriknya Agni dan Cakka sampai di tujuan.
Agni, kaget melihat apa yang ada di hadapannya itu. Sebuah taman kecil yang sudah di hiasi dengan balon-balon yang berterbangan, lilin-lilin yang begitu banyak membentuk sebuah kata “ you are my best friend forever”  bunga mawar yang begitu indah dengan warna yang mengkilap memantulkan teriknya matahari. Agni tambah terkejut melihat  seorang pemuda yang di kenalinya duduk di sebuah balkon bertaburan anggrek, memegang sebuah gitar, dengan terampil  jari tangannya mulai memetik senar gitar berlahan suaranya yang merdu itu mengeluarkan sebuh nyanyian indah
dulu kita sahabat teman begitu hangat mengalahkan sinar mentari”
”dulu kita sahabat berteman bagai ulat berharap jadi kupu-kupu”
kini kita melangkah berjauhan-jauhan, kau jauhi diriku karena sesuatu mungkin ku terlalu bertingkah kejauhan, namun itu karena ku sayang”
“persahabat bagai kepompong berubah ulat menjadi kupu-kupu”
“persahabatan bagai kepompong hal yang tak mudah berubah jadi ulat”
“persahabatan bagai kepompong ngarungi teman hadapi perbedaan”…..
Setelah alunan lagu yang indah itu selesai. Cakka dan Agni memberi tepuk tangan yang tidak kalah meriah dari lagu yang di nyanyikan cowok berparas tampan dan manis itu.
Cakka dan Agni pun mendekati pemuda itu. Cowok itu sudah menyambut kedatangan mereka  dengan senyuman yang sangat manis dan sebuah anggrek ditangan kanannya.
“Hai, apa kabar kamu,ag”? sapa lelaki itu dengan senyum manisnya, sambil mengulurkan sebuah bunga anggrek.
“Baik. Jawab agni dengan senyum yang tak kalah manis, sambil mengambil bunga itu.
Thanks ya! Buat bunganya
Mmm , gak masalah.

Yo, kenapa kamu gk nanyain kabarku? Seru cakka  Dengan tampang sok coolnya
Rio bukannya menjawab tapi malaah tertawa
Tega ya kalian bohongin aku?
Maaf ag, seru cakka dan rio hampir bersamaan.
Kita Cuma mau ngasih surprise  buat kamu. Hari ini kan ulang tahun kamu yang ke-17. Belum sempat agni mengeluarkan kata- kata, cakka dan rio sudah mengeluarkan sebuah kue yang sangat besar dan menyanyikan selamat ulang tahun buat agni.
Happy britday to you, happy britday,  happy happy britday, britday agniiiiiiiiiiiiiii,,,,
Agni meniup lilinnya, wajahnya yang berseri- seri  itu seakan-akan mewakili kebahagiaannya.
Makasih ya,,, sebagai ucapan terima kasih aku punya lagu buat kalian.
Agni mengambil gitar dari tangan rio, kemudian berlahan –lahan tangannya yang mungil itu memetik senar gitar. Nada yang dimainkan itu hampir tak terdengar, namun dengan cepat agni menguatkan tangannya agar nada yang di mainkan itu terdengar indah. Agni membuka mulutnya berlahan, seiring dengan tangannya yang memetik senar gita. Alunan lagu yang indah pun terdengar.
Berjanjilah wahai sahabatku bila ku tinggalkan kau tetap lah tersenyum meski hati sedih dan menangis ku ingin kau tetap tabah menghadapinya. Bila ku harus pergi meninggalkan dirimu jangan lupakan aku. Semoga dirimu di sana kan baik- baik saja untuk selamanya. Di sini aaku kan selalu rindukan dirimu .wahai sahabatku
Lagu itu berahir dengan kesedihan, tak ada satu pun yang  mampu mengeluarkan suara, yang tedengar hanya isakan tangis. Agni sudah menutup mata, agni sudah pergi menuju surga seiring dengan berhentinya lagu itu.
Detak  jantung agni sudah berhenti, napasnya, denyut nadinya, darahnya semuanya sudah berhenti sama seperti halnya lagu itu.
Sekarang yang terlihat di tubuh kecil  gadis cantik itu hanyalah seulas senyuman manis.
Sang surya sudah merubah warna dirinya menjadi kuning keorange2an. Pertanda dirinya segera menghilang, pulang untuk beristirahat karena terlalu lelah menyinari duni yang tak mempunyai ujung dan batas itu. Namun sang surya itu masih akan terbit esok. Lain halnya dengan agni dia tak akan mampu lagi memberikan senyuman buat orang- orang yang menyayanginya, yang mampu dia berikan hanyalah kenangan.
*****************************************
Cakka dan rio  menabur bunga bunga segar di pusara agni, sahabat yang sangat dicintainya. Airmata membasahi pipi ke dua lelaki itu . Matanya begitu lama terpejam, ia kirimkan doa demi ketenangan sang sahabat.

_THE END_

4 Komentar

  1. Sad ending, hikshiks :(
    Kaget pas tau nama pemainnya cakka. Kenapa gak sekalian rio diganti sama mas elang? wkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha. Waktu lagi demam cakka sama icill. Makasih za komentnya, tak tunggu koment selanjutnya. Haha

      Hapus
  2. Ini cerpen bikinnya udah lama? Pantesan alurnya jelas dan tidak membingungkan. wkw
    Nice job *kasih jempol*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha. Iya, 1 SMA. Jadi lebih bagus beginikah aku buatnya za?:D

      Hapus