Photo By : Google.doc


Rabiatul Adawiyah

2017. Tulisan pertamaku di tahun ini. Aku sempat menghilang, tidak pernah menulis. Jujur aku kehilangan Ideologi dalam menulis. Ah, mungkin kata Ideologi terlalu berat untuk dipahami. Sebenarnya, aku sedang kehilangan arah. Tak tahu mau dibawa kemana tulisan-tulisan yang akan aku buat. Aku sekarang terlalu banyak berpikir seperti “Ah, kalau menulis seperti ini apakah memiliki esensi?” Pikiranku dipengaruhi banyak hal. Pemikiran dan ide-ide yang merubah jalan pemikiranku. Aku mudah sekali terpengaruh dengan berbagai macam wacana yang menurutku logis. Memang seharusnya itu tidak membuatku untuk berhenti menuliskan apa yang ada dalam pikiranku. Iya itu semata untuk membuatku menjadi lebih baik.
Oke, cukup sudah tulisan berbentuk curhatan ini mengeluhkan tentang ketidak konsistenanku dalam menulis. Tapi, percayalah menulis dalam diriku masih berkorbar dan masih terasa menyenangkan.
Aku dalam situasi yang tak tepat saat ini. Aku selingkuh lagi. Seharusnya aku menyelesaikan pekerjaan menginput data tentang pengangkatan anak. Namun, aku malah menulis. Saat ini, aku sedang berada di ruangan yang berukuran 8x6. Aku berpura-pura fokus bekerja yang sebenarnya tidak. Ruangan ini memiliki kursi dan meja layaknya ruangan belajar zaman SMA. Aku dan teman-temanku yang lain sedang Kerja Praktek, melaksanakan tugas dari kampus.
Aku sedang jenuh, mengantuk, dan lelah di depan laptop seharian. Hari ini bahkan aku salah kostum. Aku mengenakan sweater, padahal cuaca sedang teriknya di luar. Aku gagal memprediksi cuaca hari ini. Cuaca memang sedang tak menentu, sebentar-bentar hujan, kemudian panas. Kipas angin yang terletak di pojok ruangan tak berhasil memberikan rasa sejuk. Otakku bahkan sudah tak bisa berpikir, rasanya aku ingi pulang dan beristirahat. Bagaimana pun situasinya, aku tetap harus menyelesaikan tugasku. Tanggung jawab. Data-data yang harus diinput ini merupakan arsip yang sangat penting.
Sebentar lagi, kerja praktek akan berakhir dalam dua hari. Aku masih belum menemukan jenis analisis yang tepat untuk data-data ini. Aku terus menulis catatan ini dengan fokusnya.
Selain ada aku dan anak magang lainnya, di ruangan ini juga ada pegawai lain. Mereka sedang berdebat tentang sebuah dokumen pelayanan. Mereka berbicara santai, kadang tertawa, dan tersenyum. Mereka pegawai tangguh, setia melayani masyarakat. Aku teringat kalimat dosem pembimbing lapanganku, saat pertama datang ke sini, “Kami bukan orang yang tak memiliki pekerjaan seperti kata orang di luar. Sungguh, banyak hal yang harus kita kerjakan. Meskipun hanya sekadar mencatat tetap saja namanya bekerja”. Ternyata itu memng trbukti, sejauh ini aku tak pernah melihat ada pegawai yang menganggur, mengabaikan pekerjaan mereka.
Aku juga harus menjadi pegawai yang benra, tak seharusnya aku selingkuh seperti ini. Aku sudahi catatan tak penting ini. Hanya sebuah goresan tulisan. Mari bekerja….

1 Komentar

  1. Jangan-jangan kamu ga tau mau nulis sesuatu karena kurang bahan. Tapi semangat menulisnya ada. Ini rasanya seperti kebelet boker, tapi eeknya ga bisa keluar.

    BalasHapus