Desember
Desember, bulan penghujung tahun, penutup segala kisah selama 360 hari yang pernah dijalani. Ada banyak kisah yang harus diceritakan pada Desember. Entah, kisah yang harus ditinggalkan untuk menjadi sebuah memori, atau kisah yang ingin selalu dibawa hingga bertemu Desember tahun berikutnya.
Menutup kisah, apapun itu. Biarkan hujan bulan desember membawa semua hal yang ingin kamu lupakan. Tinggalkan kisah sedih yang pernah membuatmu patah. Kini saatnya bangkit kembali dengan semangat yang baru. Tata kembali hidup, prioritas, hati, dan bahagia yang baru. Tinggalkan kecewa yang pernah membuatmu menyesal telah memulai. Semua yang pernah dijalani adalah lembaran hidup yang memang harus dilewati. Sebuah proses untuk membuatmu menjadi seseorang yang kuat dan tegar. Berdamailah dengan apa yang sudah terjadi. Kelak kamu akan menyadari banyak hal, bahwa apa yang sudah terjadi adalah pembelajar yang luar biasa.
Selama 360 hari, kamu pasti pernah melakukan kesalahan, baik pada
orang lain atau pun diri sendiri. Tuntaskan semuanya. Segera ucapkan maaf.
Jangan menjadi manusia egois. Jangan menanam dendam pada hati, tak baik
untukmu. Dan, untuk dirimu sendiri, meskipun berat, berusahalah untuk berdamai,
menerima kembali, menghargai kembali bahwa kamu manusia, yang sering khilaf dan
lupa. Kamu tahu dengan baik apa yang salah dan kurang. Saat sepertiga malam,
sisakan waktu sebentar untuk bercakap dengan pencipta. Tumpahkan segala sesal
yang kamu rasa. Serahkan semuanya, apapun itu. Sungguh, semua kisah yang baik
untukmu telah dirancang dengan sempurna oleh-Nya. Ikhlaskan semua yang kamu
harapkan tapi tumbang di tengah jalan.
Desember, bagikan rasa terima kasih pada semua orang yang pernah datang
untuk menetap, sekadar singgah, ataupun langsung pergi dalam hidup. Seseorang
yang pernah membuatmu tertawa bahagia, yang berjuang untukmu, yang selalu ada
dalam semua keadaan, yang tetap tinggal saat kamu terpuruk, yang selalu
mendukung, dan lainnya. Siapapun itu, katakanlah kamu bersyukur pernah
mengenalnya. Semoga, tetap terjalin komunikasi yang baik.
Desember, tempat terpanjatkannya siklus harapan yang kadang tak
pernah berubah. Sama saja dengan tahun sebelum-sebelumnya. Tak apa, yang
penting kamu memiliki keinginan dan niat untuk terus berharap. Harapan untuk
menjadi pribadi yang lebih baik. Harapan untuk mencapai banyak hal. Apapun
harapanmu, semoga terwujud.
Hal yang paling penting adalah bersyukur, panjatkan di setiap
waktu berdetak. Tuhan sudah sangat baik mengizinkan kita bertemu dengan Desember.
Tuhan telah memberikan kita kesempatan untuk kembali memperbaiki diri. Menebus
salah selama 360 hari. Jangan sia-siakan, karena kita tak pernah tahu, kapan
dipanggil untuk kembali pada-Nya.
Aku dan kamu (yang membaca tulisan ini wk), mari bersyukur atas
hidup ini. Mari berdamai dengan keadaan, mengikhlaskan yang sudah terjadi,
memulai hidup yang baru dengan niat karena-Nya. Semoga, aku dan kamu bisa
menjadi lebih baik dari sebelumnya, menemukan bahagia dengan cara
masing-masing. Selamat berjuang untuk semua harapan barumu di tahun 2019.
Salam, Desember 2018.
6 Komentar
Mantul dan bener banget hehe
BalasHapusMakasih yaah 🙏
HapusAsikkk, salam hangat dari september buat desember ya. Semoga september dan desember bisa bertemu secepatnya😚
BalasHapusAku aminkan. Semoga bisa bertemu yah tahun 2019 wkwk 😂✌️🙏
HapusCuma bisa menghela nafas dan merefleksi diri selama setahun :)
BalasHapusBtw, ini ada tombol likenya gak sih? Pengen like 1000 kali
Benar sekali, cuma bisa terus memperbaiki :)
HapusTerharu :" Energi menulisnya jadi bertambah. Terima kasih pembaca setiaku, haha