Photo: Google docx






Desember, bulan penghujung tahun, penutup segala kisah selama 360 hari yang pernah dijalani. Ada banyak kisah yang harus diceritakan pada Desember. Entah, kisah yang harus ditinggalkan untuk menjadi sebuah memori, atau kisah yang ingin selalu dibawa hingga bertemu Desember tahun berikutnya.

Menutup kisah, apapun itu. Biarkan hujan bulan desember membawa semua hal yang ingin kamu lupakan. Tinggalkan kisah sedih yang pernah membuatmu patah. Kini saatnya bangkit kembali dengan semangat yang baru. Tata kembali hidup, prioritas, hati, dan bahagia yang baru. Tinggalkan kecewa yang pernah membuatmu menyesal telah memulai. Semua yang pernah dijalani adalah lembaran hidup yang memang harus dilewati. Sebuah proses untuk membuatmu menjadi seseorang yang kuat dan tegar. Berdamailah dengan apa yang sudah terjadi. Kelak kamu akan menyadari banyak hal, bahwa apa yang sudah terjadi adalah pembelajar yang luar biasa.

Selama 360 hari, kamu pasti pernah melakukan kesalahan, baik pada orang lain atau pun diri sendiri. Tuntaskan semuanya. Segera ucapkan maaf. Jangan menjadi manusia egois. Jangan menanam dendam pada hati, tak baik untukmu. Dan, untuk dirimu sendiri, meskipun berat, berusahalah untuk berdamai, menerima kembali, menghargai kembali bahwa kamu manusia, yang sering khilaf dan lupa. Kamu tahu dengan baik apa yang salah dan kurang. Saat sepertiga malam, sisakan waktu sebentar untuk bercakap dengan pencipta. Tumpahkan segala sesal yang kamu rasa. Serahkan semuanya, apapun itu. Sungguh, semua kisah yang baik untukmu telah dirancang dengan sempurna oleh-Nya. Ikhlaskan semua yang kamu harapkan tapi tumbang di tengah jalan.

Desember, bagikan rasa terima kasih pada semua orang yang pernah datang untuk menetap, sekadar singgah, ataupun langsung pergi dalam hidup. Seseorang yang pernah membuatmu tertawa bahagia, yang berjuang untukmu, yang selalu ada dalam semua keadaan, yang tetap tinggal saat kamu terpuruk, yang selalu mendukung, dan lainnya. Siapapun itu, katakanlah kamu bersyukur pernah mengenalnya. Semoga, tetap terjalin komunikasi yang baik.

Desember, tempat terpanjatkannya siklus harapan yang kadang tak pernah berubah. Sama saja dengan tahun sebelum-sebelumnya. Tak apa, yang penting kamu memiliki keinginan dan niat untuk terus berharap. Harapan untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Harapan untuk mencapai banyak hal. Apapun harapanmu, semoga terwujud.

Hal yang paling penting adalah bersyukur, panjatkan di setiap waktu berdetak. Tuhan sudah sangat baik mengizinkan kita bertemu dengan Desember. Tuhan telah memberikan kita kesempatan untuk kembali memperbaiki diri. Menebus salah selama 360 hari. Jangan sia-siakan, karena kita tak pernah tahu, kapan dipanggil untuk kembali pada-Nya.

Aku dan kamu (yang membaca tulisan ini wk), mari bersyukur atas hidup ini. Mari berdamai dengan keadaan, mengikhlaskan yang sudah terjadi, memulai hidup yang baru dengan niat karena-Nya. Semoga, aku dan kamu bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya, menemukan bahagia dengan cara masing-masing. Selamat berjuang untuk semua harapan barumu di tahun 2019.

Salam, Desember 2018.



6 Komentar

  1. Asikkk, salam hangat dari september buat desember ya. Semoga september dan desember bisa bertemu secepatnya😚

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku aminkan. Semoga bisa bertemu yah tahun 2019 wkwk 😂✌️🙏

      Hapus
  2. Cuma bisa menghela nafas dan merefleksi diri selama setahun :)
    Btw, ini ada tombol likenya gak sih? Pengen like 1000 kali

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar sekali, cuma bisa terus memperbaiki :)
      Terharu :" Energi menulisnya jadi bertambah. Terima kasih pembaca setiaku, haha

      Hapus