Biarkan Semesta Bekerja
![]() |
Google doc |
Aku kuat. Aku percaya dan terus menanamkan kata-kata itu. Aku tak akan patah semudah ini. Masih banyak hal yang sangat penting dalam hidupku yang harus aku lakukan. Namun, sekuat apapun aku katakan pada diri. Aku tetap manusia yang mempunyai titik tak dapat menahan perasaan sendiri. Malam ini aku tersadarkan, pada perasaan terdalam, aku temukan diri masih terpatahkan, yang terpendam mulai keluar. Aku nikmati air mata deras yang membasahi pipi. Selama ini aku melawan semua memori dengan harapan cepat terhapus dan terlupakan.
Pada untaian kata tiap lirik lagu Kunto Aji, semakin membuatku terguncang dan membuat deras air mata. Hal terpenting bukan melupakan memori, itu sama saja dengan berlari. Namun, bagaimana menyikapi memori saat datang menghampiri. Ah, nyatanya selama ini aku sikapi dengan tangisan yang pilu.
Aku tak ingin menangis untuk memori masa lalu. Nyatanya aku belum berdamai dengan memorinya, dia masih bertahta sebagai sumber kesedihan yang tak berkesudahan. Aku lelah, kerap aku katakan pada diri. Aku ingin berhenti dari drama-drama terpatahkan. Aku ingin berhenti menangis saat memori itu berkelebat. Aku ingin berdamai dengan memori tentang kamu yang sudah tak saling bertukar sapa.
Pada memori tentang mu, aku kerap menyalahkan diri, ingin aku terbebas dari bayang dan rangkaian imaji yang pernah kita rancang. Pada untaian kata yang kamu janjikan. Pada tiap sikap yang penuh ketulusan di matamu saat itu. Aku ingin menyelesaikan semuanya. Pada tiap penyesealan yang tak dapat aku hentikan.
Ragaku menolakmu, namun pikiranku terus tentangmu. Memori denganmu menyiksa batinku. Dulu sebelum terukir memori denganmu, bagiku masalah seperti ini terlalu berlebihan. Namun aku salah, setiap orang memiliki masalah masing-masing. Tak ada yang sepele, tak ada yang mudah, setiap masalah mematahkan dalam bentuk apapun itu. Kita tak berhak untuk meremehkan, karena batasan tiap orang berbeda.
Aku banyak belajar tentang kembali pada semesta. Seindah apapun rencana kita dulu, jika semesta tak mengizinkan, akan terucap sebuah perpisahan. Aku mulai mengandalkan semesta, mengikhlaskan apapun yang sudah terjadi, berusaha tak menyalahkan diri, dan kembali menjalani hari.
Bantu aku untuk berdamai denganmu. Biar sedihku berkesudah. Biar sesalku menjadi ikhlas. Agar memori tentangmu tak lagi aku sikapi dengan air mata. Banyak kata yang belum tersampaikan, banyak rencana yang ingin aku lakukan untukmu, banyak obrolan yang belum aku bahas dengan mu, dan banyak topik tak berarah ingin aku diskusikan. Semua sudah terjadi, kita sudah tak saling menyapa, berakhir lewat kata-kata sederhana namun berdampak lama. Aku ingin rehat, semoga kamu selalu bahagia dengan siapapun di sampingmu saat ini
Ohya, aku paling suka senyum dan tawamu, bisa membuatku bahagia. Aku ikhlasakan, aku kembalikan padamu. Berikan pada seseorang yang selalu bisa membuatnya merekah. Aku sudah mencobanya dan ternyata bukan aku tempatnya. Aku pamit, memori tentangmu.
Semoga semesta membantuku.
0 Komentar